
Lebih dari 200 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel ke Jalur Gaza yang baru-baru ini diluncurkan (18/3) pada dini hari. Informasi dari berbagai sumber, serangan udara Israel dimulai sekitar pukul 02.30 waktu lokal. Serangan Israel meluas ke sejumlah wilayah di penjuru Jalur Gaza.
Kantor Media Pemerintah Gaza dan Al Jazeera melaporkan, setidaknya ada lebih dari 200 orang termasuk bayi dan anak-anak tewas dalam serangan udara yang dilakukan Israel. Diperkirakan akan adanya lonjakan korban jiwa.
Seorang guru yang tinggal di Gaza, Ahmed Abu Rizq, menceritakan kondisi mencekam kala serangan dari Israel mulai berdatangan. Ia bercerita tentang orang-orang yang ketakutan saat serangan terjadi. Ambulans berlalu-lalang dari satu jalan ke jalan yang lain melakukan evakuasi korban.
"Enam belas jet tempur Israel terbang rendah di atas kepala kami, ditambah drone yang terus mengintai. Kami benar-benar, benar-benar ketakutan," katanya.
Militer Israel melalui pernyataan menuturkan pihaknya telah melancarkan serangan ke Gaza dengan alasan untuk menyasar sejumlah target milisi Hamas. Sebelum serangan diluncurkan, Israel dikabarkan telah memberitahu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Di bawah arahan eselon politik, militer dan Shin Bet tengah melancarkan serangan ke target-target teroris Hamas di seluruh penjuru Jalur Gaza," ucap militer Israel seperti dikutip Al Jazeera.***(red)

