
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Batu Bara, Helmi Syam Damanik, menyoroti persoalan anak-anak yang mengamen di malam hari. Fenomena ini dinilai memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah setempat.
Dari hasil pengamatan media, anak-anak pengamen tersebut umumnya tampil berdua. Salah satunya mengenakan kostum badut untuk menarik perhatian, sementara yang lainnya – biasanya anak-anak – bertugas mengutip uang dari masyarakat.
“Ini adalah persoalan yang tidak bisa dibiarkan sebenarnya. Anak-anak semestinya berada dalam lingkungan yang aman dan kondusif, bukan berkeliling malam hari untuk mengamen,” ujar Helmi Syam Damanik saat ditemui di Warkop Pring Sewu, Kecamatan Air Putih, Senin (07/04).
Baca Juga: Permisi, Om: Suara Kecil dari Jalanan
Helmi menambahkan, situasi ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, terlebih saat ini Kabupaten Batu Bara berada dalam masa kepemimpinan Bupati yang baru, Baharuddin Siagian.
“KPAD akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat untuk membahas langkah-langkah konkret dalam menangani persoalan ini,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa aktivitas anak di malam hari, terutama dalam bentuk mengamen, berisiko tinggi terhadap keselamatan dan perkembangan mereka, baik secara fisik maupun psikologis. Keterlibatan semua pihak, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar, sangat dibutuhkan demi menjamin perlindungan anak di Batubara.****
![]() |


