Menjajal Citarasa Kopi di Warkop Pring Sewu

Kopi: satu diantara banyak menu minuman yang kian populer di hampir seluruh belahan dunia. International Coffee Organization (ICO) mencatat, setidaknya ada peningkatan sekira 2,5 persen pertahun permintaan kopi di level global. 

Hal itu, memang terbilang wajar. Apalagi pengaruh media sosial saat ini punya peran besar dalam mempopulerkan budaya minum kopi di berbagai negara. Ditambah lagi beberapa seri Drama Korea memang acapkali menampilkan adegan minum kopi seperti Iced Americano. Would You Like a Cup of Coffee, misalnya, atau Mama Fairy and the Woodcutter yang lazim dikenal. Bayangkan, ada berapa banyak K-Drama Lovers atau bahkan K-Popers yang kemudian ter-influence para Idol nya untuk minum kopi. Tahu sendiri, kan, bagaimana tingkat fanatik penggemar Korea di Indonesia?

Bagi pecinta kopi, mengkonsumsi 'si hitam nan nikmat' satu ini boleh jadi adalah bagian dari gaya hidup sehari-hari. Aroma kompleks dari ratusan senyawa volatil yang dihasilkan lewat proses roasting dan penyeduhan, dipercaya membawa efek yang menenangkan. Protein dan gula dari biji kopi yang telah dipanggang, turut memberikan citarasa yang khas. Bikin candu, lah, pokoknya.

Pada beberapa daerah di Indonesia, tren minum kopi memang tengah meningkat pesat. Sama hal nya di Kabupaten Batubara. Meskipun bukan daerah penghasil kopi layaknya Takengon - Aceh Tengah, nampaknya kopi punya tempat tersendiri di hati masyarakat daerah yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka ini. 

Selalu saja ada kedai kopi baru yang bermunculan. Penikmatnya pun banyak ragam. Mulai dari keluarga hingga komunitas-komunitas dikalangan millenial dan gen-Z. Bisa jadi, hal ini pula yang kemudian menjadi faktor utama penentu konsep atau tema dari tempat-tempat ngopi yang ada. Tergantung target pasarnya.

Warkop Pring Sewu misalnya. Kedai kopi dengan konsep universal ini baru saja menggelar Grand Opening pada 7 April lalu. Lokasinya ada di Jl. Datuk Umar Palangki, Tanah Merah, tepat di depan Vihara Buddha Siri. Nyaman dan friendly, adalah kesan pertama saat mengunjungi coffee spot satu ini. Pokoknya, jangan takut tidak dilayani dengan baik, sebab pekerja disana memang ramah-ramah.

Ketika mulai memasuki area warkop, mata saya langsung tertuju pada mini bar dengan pajangan mesin espresso di atasnya. Ditambah lagi nikmat aroma kopi yang semerbak langsung menusuk hidung. Seolah menghipnotis, menuntun gerak langkah kaki saya menuju barista yang tengah sibuk mengolah biji kopi disana.

"Dek, sanger panas nya satu ya". Ucapanku dibalasnya dengan senyum sambil mengacungkan jempol. Seolah-olah memberikan jawaban: "oke boss".

Bagi saya, menyaksikan proses ekstraksi biji kopi menjadi secangkir espresso memang menjadi kesenangan tersendiri. Apalagi pada saat melihat cairan pekat dengan tekstur krema keemasan itu mulai keluar dari portafilter. Wuiiiihhh, air liur serasa berkumpul di langit-langit. Selera ngopi jadi makin menggebu-gebu saja rasanya.

Hal lain yang cukup menarik perhatian saya, adalah desain dari mesin espresso yang digunakan. Bentuknya ala-ala Vibiemme (VBM) domobar. Yang membedakan hanya lengkungan dibeberapa sudut dan tata letak pada indikator umum saja. Saya jadi makin penasaran, kira-kira kopi disini di shot dengan mesin kopi kelas apa ya?

Menariknya, Warkop Pring Sewu ternyata menggunakan mesin kopi dengan kelas semi profesional, Alex PID: Espresso maker dari brand Izzo, buatan Italia. Head nya single group, dual water boiler, dan sudah dilengkapi dengan pompa rotary. Sementara untuk menggiling roast bean, menggunakan grinder brand dari Eureka dengan tipe Zenith 65 Neo. Sama-sama brand dari Italia.

Saya jadi geleng-geleng kepala. Serasa baru menyadari bahwa perkembangan dunia kopi di Batubara memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Soalnya, kalau diingat-ingat pada beberapa tahun silam, kedai kopi yang ada di Batubara umumnya masih menggunakan mesin espresso standar kelas rumahan. Ya, boleh-boleh saja. Tak ada masalah. Hanya saja kurang efisien jika digunakan saat sedang ramai pelanggan.

Tuntas sudah rasa penasaran soal equipment yang digunakan. Soal rasa, eeiitt, tunggu dulu. Segelas sanger panas baru saja dihidangkan dan siap untuk dijajal. Dari awal, aromanya memang sudah tak bisa diragukan. Kurang pasti varietas kopi apa yang mereka gunakan, tapi yang pasti ada aroma arabika yang cukup dominan dan mencolok. Jadi tak sabar rasanya untuk segera melakukan seruputan pertama. 

"Bismillah, sslluuurrrpppp".

Campuran antara espresso dan kental manis menyemprot ke langit-langit, kemudian, menyebar ke seluruh rongga mulut. Sensasinya, jangan ditanya. Nikmat, tak terkatakan. Acidity nya cukup menonjol, namun dapat diimbangi oleh body yang tebal dan rasa creamy dengan takaran kental manis yang pas. Nikmat. Titik.

Kehadiran Warkop Pring Sewu, tentu menambah khazanah bagi dunia kopi di Batubara. Tempat ini tentu menjadi alternatif bagi para penikmat kopi. Warkop satu ini mempunyai desain yang cocok untuk dijadikan tempat ngumpul bagi semua kalangan. Di bagian sebelah kanan, disediakan pula ruang VIP dengan fasilitas full AC. Cocok untuk yang ingin mengadakan pertemuan atau meeting.

Tak hanya menyediakan kopi, di tempat ini juga menyediakan berbagai macam menu makanan. Semisal, aneka olahan daging, ayam, ikan, udang, dan cumi-cumi. Salah satu menu makanan yang sempat saya cicipi di tempat ini adalah Mie Aceh. Cukup lah untuk memanjakan lidah saya. Teksturnya sedikit berkuah, kental, sedikit pedas, gurih dan rempah yang kuat. Yang pasti, sangat recommended untuk dijajal. Bagaimana, tertarik kah anda untuk mencobanya?****


Penulis: Fakhruddin Al Razi
Previous Post Next Post

Advertise

Advertise

نموذج الاتصال