Waspada Penipuan, Dua Pria Ini Ngaku-ngaku Utusan Jamsostek Pusat

Salah seorang warga Desa Titi Payung, Kabupaten Batu Bara, Sri Hartati, diduga hampir menjadi korban penipuan bermodus pencairan dana Jamsostek oleh dua orang pria tidak dikenal. Keduanya datang dengan mengendarai sepeda motor berpelat nomor BK 4903 NAY dan mengaku sebagai utusan dari kantor Jamsostek pusat.

Kedua orang pria tersebut menyampaikan kepada Sri Hartati bahwa dirinya terdaftar sebagai peserta Jamsostek karena pernah bekerja di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka mengatakan, Sri mempunyai saldo jaminan sosial tenaga kerja sebesar Rp. 5 juta yang dapat dicairkan.

Yang membuatnya lebih meyakinkan lagi, kedua orang pria tersebut bahkan sempat menunjukkan foto kartu identitas pribadi (KTP) milik Sri dan suami di ponsel milik mereka. Setelahnya, salah seorang pria diantaranya menawarkan jasa untuk melakukan pencairan dana secara online dengan melengkapi sejumlah syarat administrasi yang katanya diperlukan untuk melakukan verifikasi data.

Syarat-syarat tersebut, diantaranya dengan melakukan swafoto dan meminta nomor rekening bank aktif milik Sri. Hal janggal kemudian terjadi, pria tersebut kemudian meminta biaya kompensasi dengan nominal setengah dari jumlah saldo yang mereka sebutkan diawal. Sri Hartati pun merasa curiga, apalagi, ia merasa tak pernah terdaftar di Jamsostek selama bekerja di tempat tersebut.

Ditambah lagi, kedua pria tersebut menolak saat diminta untuk menunjukkan tanda pengenal resmi ataupun surat tugas dari instansi yang mereka sebutkan. Karena tak dapat menunjukkan identitas resmi, Sri lantas menolak tawaran tersebut.

Menanggapi kejadian ini, POV melakukan konfirmasi ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Indrapura. Pihak BPJS setempat dengan tegas membantah adanya keterlibatan pihak mereka dalam kejadian itu, termasuk tidak pernah mengutus petugas untuk melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga.

"Bukan. Kalau dari kami nggak ada yang seperti itu. Petugas resmi nggak ada yang sampai datang-datang kerumah," sebut Citra, salah seorang staff di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Indrapura.

Kejadian ini menimbulkan kecurigaan dikalangan masyarakat. Pelaku, diduga merupakan bagian dari sindikat penipuan dengan tujuan mencuri data pribadi warga. Dugaan ini makin diperkuat dengan adanya informasi mengenai kejadian serupa yang sebelumnya sempat terjadi.

Modusnya, hampir sama. Sekelompok orang mendatangi warga, mengaku sebagai petugas yang sedang melakukan pendataan sensus penduduk. Warga diminta untuk melakukan foto selfie dengan memegang KTP. Alih-alih di data status kependudukannya, mereka malah justru mendapat tagihan pinjaman online atas nama yang bersangkutan.

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan serius. Terutama, soal dari mana pelaku mendapatkan data pribadi milik korban, termasuk juga riwayat pekerjaan mereka. Warga diimbau untuk lebih waspada dan tidak sembarangan memberikan data pribadi. Apalagi yang berkaitan dengan dokumen identitas resmi.****(red)

Previous Post Next Post

Advertise

Advertise

نموذج الاتصال