Kebijakan Trump, Ancam Keselamatan Bayi-Bayi di Amerika

Kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump berdampak pada kebutuhan bayi di Amerika
Foto: REUTERS/KAYLEE GREENLEE BEAL

Kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu gejolak. Dampak yang dirasakan cukup signifikan akibat lonjakan harga, termasuk mengenai produk kebutuhan bayi semisal susu formula, popok, tisu basah, hingga pakaian bayi. Hal itu disampaikan oleh BabyCenter yang dikutip dari USA TODAY, Sabtu (12/4/2025). 

China, kini dikenakan tarif impor sebesar 145%. Angka itu dinilai cukup menyulitkan bagi sejumlah industri, tak terkecuali untuk produsen kebutuhan anak. Warga AS, diperkirakan akan segera mengalami dampak buruk dari lonjakan harga yang lebih besar lagi akibat kelangkaan barang.

Konsumen produk susu formula impor, umumnya berasal dari kalangan orang tua yang memiliki bayi dengan kondisi medis tertentu, semisal alergi. Sebagian besar, produk-produk ini di produksi di negara-negara Eropa yang dikenakan tarif impor 20%. Ditengah masa jeda 90 hari yang diumumkan Rabu lalu, tarif yang berlaku untuk sementara waktu adalah tarif universal sebesar 10%.

David Warrick, EVP di perusahaan manajemen risiko rantai pasok Overhaul mengatakan, susu formula impor biasanya datang dalam volume kecil. Biaya distribusi yang dianggapnya sudah tinggi sejak awal, akan semakin menambah beban harga jual ditingkat konsumen dengan adanya kebijakan penambahan tarif.

Dengan adanya 'petaka' atas kebijakan Trump, Warrick memprediksi bakal ada sejumlah siasat penghematan yang bakal dilakukan para produsen. Semisal pengurangan isi dalam kemasan, hingga hilangnya promo potongan harga. Lebih miris lagi, industri lokal juga diprediksi bakal terimbas dari dampak tersebut.

Untuk produk popok misalnya. Komponen produksi yang digunakan, tidak seluruhnya berasal dari dalam negeri. Meskipun di klaim "Made In USa", plastik kemasan, dan bahan penyerap yang berasal dari bubur kayu dan serat bambu banyak diimpor dari negara-negara Asia seperti China, Vietnam, dan India.

Kategori produk kebutuhan bayi yang paling terancam, adalah car seat dan stroller. Sebagian besar produk-produk tersebut dibuat di China. Karena sangat bergantung pada rantai pasok global dan regulasi keamanan dari Consumer Product Safety Commission (CPSC), gangguan tarif tentu saja bisa menghambat ketersediaannya.

Asosiasi Produsen Produk Anak (JPMA) menyatakan telah mengirim surat kepada pemerintah AS sejak Februari. Mereka meminta agar seluruh produk anak dikecualikan dari tarif. Jika lonjakan harga terjadi, penggunaan barang bekas terpaksa menjadi alternatif yang dapat dilakukan para orang tua. Dengan adanya standar keamanan dan keselamatan, hal itu tentu saja tidak direkomendasikan. JPMA berharap produk kebutuhan bayi semestinya tidak terganggu oleh kebijakan perdagangan.

"Kematian satu anak akibat tidak tersedianya produk penyelamat jiwa dengan harga terjangkau sudah terlalu banyak," tulis JPMA dalam suratnya.****

Editor: Fakhruddin Al Razi

Copyright © CNBC (dce)

Previous Post Next Post

Advertise

Advertise

نموذج الاتصال